Pertama, saya akan membahas pengertian dari Etika. Etika adalah tuntutan atau aturan dimana orang-orang harus mengikutinya tanpa terkecuali. Etika bisa mencakup banyak hal seperti contohnya etika ketika sedang makan dimana seseorang tidak diperbolehkan berbicara ketika makan yang bertujuan agar tidak tersedak. Kira-kira seperti itulah gambaran umum mengenai etika.
Sekarang yang akan saya bahas adalah mengenai etika didalam pekerjaan. Seperti apakah itu?
Seseorang yang ingin dikatakan memiliki etika yang baik dalam bekerja memiliki standarisasi khusus yang sebenarnya tidak begitu sulit namun butuh kedisiplinan.
Berikut adalah hal-hal yang merupakan bagian dari etika dalam pekerjaan:
1. Kehadiran: Seseorang yang selalu tepat waktu atau hadir sebelum waktu yang sudah ditentukan dianggap sudah memenuhi salah satu kriteria sebagai seseorang yang memiliki etika baik dalam pekerjaan. Orang yang selalu tepat waktu juga dianggap sebagai orang yang disiplin waktu.
2. Karakter: Karakter adalah hal yang sangat penting ketika ingin dianggap sebagai seseorang yang beretika baik. Ketika seseorang itu selalu jujur, bertanggung jawab, percaya diri, mau membuka diri terhadap orang lain, dapat dipercaya, disiplin, dan inisiatif berarti orang ini memiliki karakter yang baik.
3. Kerja Sama: Seseorang harus dapat bekerja sama ketika berada di industri atau pekerjaan, karena Ia adalah bagian dari suatu industri dimana Ia tidak bekerja untuk diri sendiri namun masih berkaitan dengan bagian lainnya di dalam industri tersebut. Jadi orang tersebut dapat mencapai visi misi yang diinginkan suatu industri dengan baik dan terstruktur.
4. Penampilan: Hal ini dapat menjadi penilaian pertama orang lain terhadap diri kita sendiri karena penampilan adalah hal pertama yang dapat kita tunjukkan dan orang lain lihat. Jika kita berpenampilan rapi dan bersih, maka orang lain akan memiliki persepsi yang baik terhadap diri kita. Tapi jika kita berpenampilan sebaliknya, orang lain akan memiliki persepsi juga juga berkebalikan. Terutama di industri pariwisata dimana standar penampilan seseorang sudah ditetapkan dan harus dilaksanakan.
5. Sikap: Seseorang harus memiliki sikap yang baik terutama ketika nantinya akan berhadapan langsung dengan tamu. Keramahtamahanlah yang harus kita unjukkan pertama kali, kemudian pelayanan yang baik sehingga dapat memuaskan tamu yang berhadapan dengan kita. Kembali lagi mengenai persepsi. Jika kita terlihat tidak ramah kepada tamu, maka tamu akan memiliki persepsi yang negatif terhadap diri kita dan bukan hanya kita yang dianggap buruk melainkan nama perusahaannya pun juga.
Sabtu, 08 Oktober 2016
Sabtu, 01 Oktober 2016
Bersikap Profesional
Profesionalisme adalah tuntutan perilaku seseorang untuk melakukan pekerjaannya.
Seseorang dapat dikatakan profesionalisme jika mereka:
- sudah bertanggung jawab secara penuh dan menunjukan dirinya semangat bekerja
- mengetahui cara mencapai apa yang diimpikan
- menghargai semua orang
- datang ke tempat kerja dengan perilaku yang baik
- bersahabat dan mau bekerja sama dalam team
- dapat mencari jalan keluar dalam sebuah masalah
Untuk bisa menjadi seseorang yang profesional, kita perlu:
- mengembangkan keahlian
- mau belajar membangun hubungan
- meningkatkan kemampuan komunikasi
- berpenampilan menarik
- memiliki nilai moral yang tinggi
Penting bagi seseorang untuk dapat bersikap profesional dalam melakukan pekerjaannya dan memang hal ini adalah sebuah tuntutan. Saya memasuki jurusan Usaha Perjalanan Wisata nantinya akan memasuki industri pariwisata perlu mempelajari sikap-sikap yang harus ditampilkan ketika nantinya saya akan bekerja. Kembali lagi saya jelaskan bahwa tujuan mempelajari Psikologi Pelayanan adalah untuk mempelajari tingkah laku seseorang terutama tamu dan kita sebagai 'Pelayan' diharuskan untuk memberikan pelayanan yang maksimal agar tercapai kepuasan dari tamu. Dengan kita mau belajar untuk bersikap profesional, kita pun dapat mengetahui prioritas utama kita saat bekerja.
Memang akan sulit bagi seseorang yang cenderung introvert seperti saya untuk bekerja di industri pariwisata yang nantinya akan bertemu dengan banyak orang, bersosialisasi, berkomunikasi, dll. Inilah tujuan kita untuk mengetahui pengertian dari profesionalisme dan cara penerapannya. Bisa dikatakan bahwa bersikap profesional sama dengan menggunakan topeng karena biasanya ketika kita bertemu dengan tamu, itu adalah sikap yang sudah menjadi standart harus ditampilkan. Berpakaian rapi, duduk dengan tegak, tidak bersender, mahir dalam berkomunikasi, menunjukkan antusias kepada tamu, eyecontact yang baik terhadap tamu, kurang lebih seperti itu.
Tidak perlu khawatir jika kalian sudah memasuki jurusan pariwisata seperti saya atau jurusan lain yang ketika sudah memasuki industrinya masing-masing akan mendapatkan tuntutan seperti hal yang sudah saya jabarkan tadi. Tidak ada yang tidak mungkin jika kalian mau berusaha dan belajar. Hal yang paling penting adalah nikmatilah. Enjoy dan kerjakan semua tuntutan itu dengan maksimal.
Seseorang dapat dikatakan profesionalisme jika mereka:
- sudah bertanggung jawab secara penuh dan menunjukan dirinya semangat bekerja
- mengetahui cara mencapai apa yang diimpikan
- menghargai semua orang
- datang ke tempat kerja dengan perilaku yang baik
- bersahabat dan mau bekerja sama dalam team
- dapat mencari jalan keluar dalam sebuah masalah
Untuk bisa menjadi seseorang yang profesional, kita perlu:
- mengembangkan keahlian
- mau belajar membangun hubungan
- meningkatkan kemampuan komunikasi
- berpenampilan menarik
- memiliki nilai moral yang tinggi
Penting bagi seseorang untuk dapat bersikap profesional dalam melakukan pekerjaannya dan memang hal ini adalah sebuah tuntutan. Saya memasuki jurusan Usaha Perjalanan Wisata nantinya akan memasuki industri pariwisata perlu mempelajari sikap-sikap yang harus ditampilkan ketika nantinya saya akan bekerja. Kembali lagi saya jelaskan bahwa tujuan mempelajari Psikologi Pelayanan adalah untuk mempelajari tingkah laku seseorang terutama tamu dan kita sebagai 'Pelayan' diharuskan untuk memberikan pelayanan yang maksimal agar tercapai kepuasan dari tamu. Dengan kita mau belajar untuk bersikap profesional, kita pun dapat mengetahui prioritas utama kita saat bekerja.
Memang akan sulit bagi seseorang yang cenderung introvert seperti saya untuk bekerja di industri pariwisata yang nantinya akan bertemu dengan banyak orang, bersosialisasi, berkomunikasi, dll. Inilah tujuan kita untuk mengetahui pengertian dari profesionalisme dan cara penerapannya. Bisa dikatakan bahwa bersikap profesional sama dengan menggunakan topeng karena biasanya ketika kita bertemu dengan tamu, itu adalah sikap yang sudah menjadi standart harus ditampilkan. Berpakaian rapi, duduk dengan tegak, tidak bersender, mahir dalam berkomunikasi, menunjukkan antusias kepada tamu, eyecontact yang baik terhadap tamu, kurang lebih seperti itu.
Tidak perlu khawatir jika kalian sudah memasuki jurusan pariwisata seperti saya atau jurusan lain yang ketika sudah memasuki industrinya masing-masing akan mendapatkan tuntutan seperti hal yang sudah saya jabarkan tadi. Tidak ada yang tidak mungkin jika kalian mau berusaha dan belajar. Hal yang paling penting adalah nikmatilah. Enjoy dan kerjakan semua tuntutan itu dengan maksimal.
Langganan:
Postingan (Atom)