Sabtu, 03 Desember 2016

Konflik dan Penanganannya

Di halaman sebelumnya, saya telah membahas sedikit mengenai komplain dan bahasan yang akan dibahas kali ini yaitu mengenai konflik dan penanganannya. Konflik adalah adanya pertentangan yang timbul di dalam seseorang (masalah intern) maupun dengan orang lain (masalah ekstern) yang ada di sekitarnya. Konflik dapat berupa perselisihan (disagreement), adanya keteganyan (the presence of tension), atau munculnya kesulitan-kesulitan lain di antara dua pihak atau lebih.

Lalu apakah kita bisa menghindari konflik? Jawabannya sudah jelas tidak. Konflik akan selalu ada selama kita masih hidup. Sudah dijelaskan dalam definisi konflik diatas, bahwa konflik dapat muncul dikarenakan pertentangan dengan orang lain dan bahkan seringnya adalah dikarenakan individu seseorang itu sendiri yang memiliki suatu pemikiran. Konflik atau masalah ini dapat muncul biasanya dikarenakan tidak tercapainya ekspektasi yang kita inginkan dan bertentangan dengan realita yang ada. Hal ini sudah sangat wajar bagi manusia karena manusia sering sekali berpikir terlalu jauh dan akhirnya muncullah yang dinamakan konflik dalam batin kita. Biasanya seseorang yang sedang memiliki konflik akan terlihat lebih pendiam dan banyak termenung, namun hal ini jika terjadi secara berlarut-larut akan menjadi berbahaya karena akan mengakibatkan stress bahkan depresi pada seseorang. Maka dari itu, sangat perlu bagi kita untuk dapat mengontrol emosi dan pikiran dalam diri kita sendiri agar tidak stress. Hal mudah yang dapat kita lakukan untuk meminimalisir stress karena konflik adalah dengan beristirahat cukup, makan makanan yang sehat seperti buah dan sayur, tidak lupa untuk melakukan "Me Time" yang manfaatnya adalah menenangkan pikiran dan kembali berinterospeksi diri, dan yang terakhir lakukan hal yang kita senangi/hobi yang positif seperti bernyanyi, menari, atau bahkan berkumpul dengan keluarga maupun teman juga bisa. Intinya, selalu berusaha untuk bersyukur dan lakukan aktivitas yang positif.

Salah satu contoh mudah dalam belajar mengontrol emosi dan pikiran adalah dengan relaksasi. Relaksasi adalah proses melepaskan ketegangan dan mengembalikan keseimbangan baik pikiran maupun tubuh. Jika kita melakukan teknik relaksasi dengan sungguh-sungguh dan berulang kali, maka percayalah diri anda akan merasa lebih tenang dan pikiran kembali jernih. Hal ini akan memudahkan kalian dalam berpikir kembali dengan lebih tenang dan kadar stress dapat menurun.
Berikut ini adalah salah satu contoh teknik relaksasi:

Autogenic Relaxation: 

Jenis relaksasi yang diciptakan sendiri oleh individu yang bersangkutan. Cara seperti ini dilakukan dengan menggabungkan imajinasi visual dan kewaspadaan tubuh dalam menghadapi stress, berikut adalah caranya:
a. Memberikan sugesti sendiri dengan kata-kata tertentu yang dapat memberikan ketenangan.

b. Mengatur pernafasan dan rilek

c. Membayangkan sesuatu atau tempat yang indah dan tenang secara fokus dan terkontrol sambil 
merasakan sensasi berbeda yang muncul dalam pikiran

d. Tangan saling melipat pada masing lengan yang berlawanan