It's December and I'm so excited!
Kelihatannya ini bakal jadi Monthly Advice terakhir yang saya akan post secara rutin, karena di tahun depan saya akan buat wacana-wacana baru yang mudah-mudahan lebih menarik!
Karena ini Monthly Advice terakhir, saya bakal ngebahas mengenai cerita kehidupan saya selama tahun 2015 ini yang nggak pernah saya lupain juga berkesan, dan nantinya bakal saya ambil kesimpulan sebagai advice buat kalian semua!
Di Tahun 2015 ini saya melewati banyak banget kejadian bahagia + sedih. Kejadian yang nggak pernah saya lupain yaitu ketemu sama temen-temen di sekolah yang sifat dan karakternya random abis. Jujur, awal saya masuk di SMA aja susah lho buat adaptasi sama lingkungan yang jauh lebih luas dibanding lingkungan waktu saya SMP yang satu kelas cuma 16 dan satu angkatan cuma 42 siswa, tiba-tiba di SMA jadi 28-30 siswa satu kelasnya dan satu angkatan bisa 100 lebih. Belum lagi saya harus adaptasi sama temen-temen yang saya belum tau karakternya seperti apa, mau bertindak apa ke mereka juga bingung karena takut salah. Memang sulit untuk menyatukan pemikiran dari berbagai siswa yang karakternya berbeda, namun buat saya disinilah tantangannya. Saya banyak sekali belajar dengan berada di lingkungan seperti ini.
Saya ingat sekali perjuangan saya di awal tahun adalah ketika harus survive karena nilai di sekolah (sampai sekarang juga sih). Terkadang saya berfikir bahwa saya saya sekolah seperti hanya untuk mendapat nilai dan bukan untuk mencari ilmu karena kepuasan bagi seorang siswa adalah ketika nilai ulangannya lolos KKM, betul?
Saya sebenarnya tidak mau menyalahkan pihak siapapun, namun saya berusaha berfikir bahwa kesalahan terbesar adalah pada kurikulum yang menuntut siswa untuk mempelajari sekitar 16 mata pelajaran dengan standar yang juga tinggi. Akhirnya guru mau tidak mau harus bisa mencapai target selama 1 semester, siswa sudah harus bisa mendapat nilai untuk beberapa bab. Siswa pun tidak bisa protes karena semua mata pelajaran dipercepat oleh guru karena target dan tuntutan materi berdasar kurikulum, sehingga siswa tidak mengerti secara maksimal materi yang diajarkan.
Mungkin pengalaman sedih saya tahun ini hanyalah karena nilai di sekolah dan masih ada kesulitan dalam beradaptasi di awal-awal. Namun semakin kesini saya semakin mengerti dengan keadaan dan akhirnya saya mencoba untuk menjadi diri sendiri, sehingga saya tetap memiliki ciri khas yang sama sebagai diri saya. Saya adalah seorang yang sebenarnya sangat pemalu dan canggung kepada orang lain, terutama orang baru. Namun disisi lain, saya adalah seorang yang periang, sangat ekspresif dan sangat senang berteman. Hanya orang-orang terdekat saja yang mengetahui hal tersebut, karena sebagian orang berfikir bahwa saya jutek dan sombong, bahkan mungkin nggak gaul -_-
Momen tahun ini yang paling indah dan berkesan yaitu ketika perayaan ulangtahun saya yang ke-17. Apalagi perayaannya pas banget selesai UKK, jadi selama pesta nggak ada lagi beban. Saya juga seneng banget sama wish dan giftnya (kalo ngasih:p) hehehe. Kalo yang pengen tau review saat pesta sweet 17th saya silahkan cek di blog saya ini di Puspita's Sweet 17th Review. Saya nggak akan pernah lupain momen itu!
Sebenernya masih banyak banget momen-momen lainnya selama satu tahun ini yang pengen saya ceritain, tapi pada intinya saya nggak mungkin bisa melewati semua hal selama ini sendirian. Selama ini saya di support oleh keluarga dan sahabat-sahabat yang setia untuk menjadi teman ketika suka maupun duka. Saya hidup tidak selalu bahagia, begitupun kalian yang sekarang membaca blog ini. Saya juga melewati banyak rintangan yang membuat saya sedih, kecewa, rapuh, entah apapun alasannya. Tetapi selain ada keluarga dan sahabat, saya juga selalu dilindungi oleh Tuhan Yesus yang setia kepada seluruh umat manusia. Ketika saya sedih, terkadang saya bisa meneteskan air mata, namun setelah itu saya bangkit dan terus berjuang. Tangisan bagi saya adalah dimana saya melepaskan beban dan mencairkan isi hati dan pikiran sehingga saya merasa jauh lebih baik dari sebelumnya, bukan sekedar karena saya lemah tetapi saya lelah menahan semua beban.
Kita semua hidup bukan untuk diam dan menyerah, kita hidup untuk berjuang. Apapun rintangan yang akan kalian lewati nantinya di tahun depan, tetaplah semangat dan jangan berhenti berdoa. Kekuatan dari doa sungguhlah luar biasa dan mampu mengubah semuanya. Buat teman-teman kelas 12 yang seperjuangan dengan saya, semoga sukses UN di tahun depan dan dapat lulus dengan nilai yang memuaskan! Oh iya, sukses juga untuk yang akan masuk ke PTN!
God bless you all ! ^^
Wihh sharing nih ka, gapapa deh ditunggu ya postingan tahun depan!
BalasHapus