Jumat, 16 September 2016

Kepribadian

Manusia adalah makhluk yang paling sempurna yang diciptakan oleh Tuhan. Kelebihan kita yaitu kita mempunyai akal dan budi. Akan tetapi, setiap manusia mempunyai karakter yang bermacam-macam dan hal ini akan berlaku di setiap kegiatan yang kita lakukan.

Kepribadian berarti tingkah laku seseorang yang sudah melekat dalam dirinya. Dalam setiap kegiatan, seseorang selalu mempunyai caranya masing-masing. Misalnya ada manusia dengan perilaku Introvert atau Extrovert. Tahukah kalian perbedaan dari keduanya? Seseorang dengan kepribadian Introvert cenderung akan membuang banyak energi ketika bertemu dengan orang lain atau dalam lingkup sosial dan mereka akan mendapatkan energi kembali ketika mereka sedang menyendiri. Kepribadian Introvert cenderung lebih penyendiri, suka mengamati, lebih banyak mendengar daripada berbicara, juga memiliki sedikit teman. Sedangkan, seseorang dengan kepribadian Extrovert memiliki kebalikan dengan kepribadian Introvert. Kepribadian Extrovert akan mendapatkan banyak energi ketika mereka bertemu dengan orang lain atau dalam lingkup sosial dan akan merasa membuang energi ketika mereka sedang menyendiri. Mereka akan cenderung lebih senang bersosialisasi, lebih banyak berbicara daripada mendengarkan, juga memiliki banyak teman.
Dari kedua kepribadian ini pasti akan ada sisi positif maupun negatifnya, tidak selalu seorang introvert lebih baik daripada extrovert begitupun sebaliknya.

Selain itu, ada kepribadian seseorang ketika mengumpulkan informasi yaitu kepribadian yang Intuitif (Intuition) dan kepribadian Pengindera (Sensing). Seseorang yang Intuitif akan cenderung kreatif dan ide-ide yang dikeluarkan cenderung aneh bagi orang lain. Misalnya ditanya "apa yang kamu lihat mengenai ruang kelas ini?" jawaban mereka adalah "ruang kelas ini ramai, dan memiliki banyak kenangan....". Sedangkan, berbeda dengan seorang dengan kepribadian Pengindra akan cenderung lebih spontan dan apa adanya. Misalnya jika ditanya dengan pertanyaan "apa yang kamu lihat mengenai ruang kelas ini?" jawaban mereka adalah "ada kursi, meja, papan tulis...".

Kemudian ada kepribadian seseorang dalam menentukan keputusan yaitu kepribadian yang Pemikir (Thinking) dan kepribadian Perasa (Feeling). Seseorang yang Pemikir akan cenderung akan mengambil keputusan secara logis, sedangkan seseorang dengan kepribadian yang Perasa akan mengambil keputusan dengan melihat kondisi dan mempertimbangkan perasaan orang lain. Sebagai contoh, ketika teman anda sedang dalam masalah yang termasuk dalam tindak kriminal dan teman anda tersebut dulunya adalah seseorang yang berjasa bagi hidup anda, apakah anda akan melaporkannya atau membantu untuk melindunginya agar tidak terjerat masalah hukum? Jika anda memilih untuk melaporkannya, maka anda termasuk dalam kepribadian Pemikir, tetapi jika anda memilih untuk melindunginya agar Ia tidak terjerat masalah hukum, anda termasuk kepribadian Perasa.

Terakhir dalam tipologi psikologi pelayanan, apakah anda seorang yang Pengamat (Perceiving) atau Penilai (Judging). Seseorang dengan kepribadian Pengamat akan menikmati hidup dan tidak peduli dengan aturan. Sedangkan seseorang dengan kepribadian Penilai akan cenderung terstruktur dengan jadwal dan tata tertib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar